.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Saturday 28 May 2016

Pradaksina (Prosesi Lilin) & Puja Bhakti Tri Suci Waisak sekaligus Perayaan HUT Wihara Amitabha Batam ke 16

Pradaksina (Prosesi Lilin) & Puja Bhakti Tri Suci Waisak" sekaligus "Perayaan HUT Wihara Amitabha Batam ke 16"


Tempat : Wihara Amitabha Batam
28 Mei 2016
Pada malam ini bersama para umat Buddha melakukan Puja Bhakti Tri Suci Waisak dengan diawali dengan penyalaan Lilin Api Abadi dari altar Utama yang diambil oleh YM. Bhikkhu Thirasobhano dan YL. Samanera Hexian, didampingi dengan pengurus Keluarga Buddhayana Indonesia Provinsi Kepulauan Riau dan pengurus Wihara Amitabha Batam.
Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan Vesakha Puja Gatha dan dilakukanlah Pradaksina dengan penuh khidmat. Setelah itu, dilantukan Paritta suci dan Dhammadesana yang disampaikan oleh YL. Samanera Hexian.
Berkah Waisak selalu bersama kita. Sadhu. Sadhu. Sadhu
Salam Waisak,
Wihara Amitabha Batam

Sunday 22 May 2016

Penyambutan Detik - Detik Waisak 2560 BE / 2016 di Wihara Amitabha Batam

Penyambutan Detik - Detik Waisak 2560 BE / 2016 
di Wihara Amitabha Batam


Bermula dengan pembacaan Namakara Gatha, kita bersama memulai Puja Bhakti Detik - Detik Waisak dgn penuh khidmat pada jam 03.45 WIB dan menyabut detik-detik pada jam 04.14.06
Dalam menyambut detik-detik Waisak, kita bersama-sama melaksanakan meditasi bersama sembari merenungi 3 peristiwa yang terjadi pada kehidupan Guru Agung Buddha Gotama.
Pada kesempatan ini, Bhante Thirasobhano memberikan pesan waisak siraman Dhamma untuk umat yang hadir. Sesuai tema yang diangkat Sangha Agung Indonesia tentang Transformasi Mental, Bhante mengingatkan bahwa transformasi mental dimulai dari diri masing-masing orang.
Mulai dari merenungi kembali diri kelahiran diri kita sbg manusia.
Begitu besar kebajikan yg sdh pernah kita lakukan, shg di kehidupan ini dpt mengenal ajaran Buddha. Sehingga kita harus terus memupuk kebajikan itu trus menerus.
3 peristiwa waisak, kelahiran buddha, mengingatkan kita betapa jarangnya kelahiran Buddha dan kita hidup dpt mengenal Dhamma.
Pencapain penerangan sempurna dicapai dgn penuh perjuangan, bukanlah dgn begitu saja. Demikian jg dgn hisup ini penuh perjuangan. Orang yg mau maju, yah harus berjuang, tp jgn berjuang yang salah. Seerti hal nya pertapa Gotama awalnya mengikuti pertapaan ekstrim yang tidak membawa manfaat.
Kemangkatan Buddha mengajarkan bahwa hidup ini tidak kekal, bahkan kualitas seorang Buddha pun mengalami kemangkatan.
Demikian Ringkasan Dhammadesana Bhante momen detik2 waisak ini.
Di subuh ini, bersama para umat kita membacakan syair puja hari Waisak dgn penuh perenungan dan penghormatan
Semoga kebajikan yang dilakukan membawa berkah bagi kita semua.
Selamat hari Waisak 2560 BE / 2016 semuanya.
Salam Waisak,







Saturday 21 May 2016

Selamat Hari Tri Suci Waisak 2560 BE / 2016



Kami dari segenap Pengurus Amitabha Batam mengucapkan
Selamat Hari Tri Suci Waisak 2560 BE / 2016.
" Transformasi Mental dengan Damai dan Harmoni"
Di sini kami dengan penuh kerendahanhati menyadari apalah artinya diri kita ini jika tanpa bimbingan dan tuntunan Dharma (ajaran Nya Sang Buddha).
Dari sisi keluhuran, kita sama sekali tidak ada artinya dibandingkan Sang Buddha.
Hidup kita selalu terbelenggu oleh nafsu nafsu keduniawian yang rendah.
Akhirnya kabut avijja (ketidaktahuan) semakin tebal menyelimuti diri kita.
Di hari Waisak ini, kita merenungi kembali bahwa Sang Buddha-lah yang bisa menerangi diri kita agar terlepas dari "dukkha : derita" yang mendalam ini.
Semoga kita selalu di jalan yang benar dan kita mampu menjaga tindak tanduk kita sesuai ajaran Buddha.
Semoga segala berkah terjadi.
Sadhu sadhu sadhu.
Salam Waisak,
Wihara Amitabha Batam

Text and Posted by: Candy Mudyta

Wednesday 18 May 2016

UCAPAN TERIMA KASIH 16 TAHUN PENGABDIAN WIHARA AMITABHA BATAM

TERIMA KASIH 




Kami segenap Pengurus Wihara Amitabha Batam
Mengucapkan terima kasih atas ucapan Suka Cita nya atas 16 tahun Wihara Amitabha Batam.

Wihara Amitabha berdiri sejak tahun 1999 dan diresmikan waktu itu bertepatan pada purnama Sidhi di bulan Waisaka pada tahun 2544 Buddhis Era, tepatnya tanggal 18 Mei 2000, Cetiya Amitabha dibawah doa restu dari Sangha Agung Indonesia, telah diresmikan oleh Bapak Suratmono, S.Ag yang disaksikan oleh YM. Bhikkhu Nyanakaruno.

Ungkapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh umat Buddha yang telah mendukung Wihara Amitabha. Sepatah kata “Terima Kasih” mengandung makna yang mendalam. Merujuk kembali pepatah terkenal dari Winston Churchill yang mengatakan “We make a living by what we get, but we make a life by what we give.” Kata Terima Kasih ini menyimpan arti bahwa Wihara Amitabha bisa ada (live) karena mendapat (get – terima) dukungan dari segala penjuru, baik melalui dana maupun moril dan semangat. Demikian juga setelah menerima, kami dari Wihara Amitabha akan memberikan (give - kasih) kembali kebaikan yang telah diterima untuk melayani para umat Buddha agar mendukung kehidupan (life) setiap umat yang lebih baik dan semua makhluk di segala penjuru dunia. Semoga semua makhluk turut berbahagia. 

Semoga Wihara Amitabha dapat terus berjuang sesuai dengan tekad mulia, mengembangkan Buddha Sasana dan membawa perubahan dan kemajuan batin bagi tiap individu. 

Selamat Hari Berkelanjutan Wihara Amitabha Batam yang ke 16. 
Semoga pengabdian ini terus berkibar dan Buddha Dhamma terus Berjaya.



Text and Posted by: Candy Mudyta

Sunday 15 May 2016

Dana Makan Siang di Wihara Amitabha Batam Minggu, 15 Mei 2016


Dana Makan Siang di Wihara Amitabha Batam
Minggu, 15 Mei 2016

Dalam kesempatan ini, para pengurus di Wihara Amitabha Batam berkesempatan untuk berdana makan kepada YM, Bhante Thira Sobhano.
Bhante memberikan pengantar kepada umat bahwasanya kebajikan mempersembahkan makanan ini patut untuk dipahami sbg pendukung penyempurnaan parami, yang akan menuntun lenyapnya kekotoran batin dan mengkondisikan pencapaian Nibbana,
Idam me punnam, asavakkhayavaham hotu. 
Idam me punnam, nibbanassa paccayo hotu.
Mama punnabhagam sabbasattanam bhajemi, 
Te sabbe me samam punnabhagam labhantu.

Semoga dengan jasa kebajikan saya ini, menuntun saya menuju lenyapnya kekotoran batin. Semoga dengan jasa kebajikan saya ini, mengkondisikan pencapaian Nibbana. Saya melimpahkan jasa kebajikan ini kepada semua makhluk, dan semoga semua makhluk mendapatkan jasa kebajikan yang sama seperti yang saya limpahkan tersebut.
Sadhu Sadhu Sadhu.
Salam penuh kebajikan,








Baby Blessing Wbi Kepri di Wihara Amitabha Batam pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2016.

Baby Blessing Wbi Kepri di Wihara Amitabha Batam pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2016.
Baby Blessing adalah salah satu bentuk dukungan spiritual untuk anak balita yang akan menerima pemberkahan dari anggota Sangha sebagai bentuk penanaman benih Dharma sejak kecil dengan harapan kelak dapat tumbuh jadi anak yang baik, berbakti kepada orang tua dan selalu maju dalam Dhamma.

Baby Blessing diberikan oleh YM. Bhikkhu Thira Shobano. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan Permohonan Tuntunan Tisarana kepada anggota Sangha oleh anak-anak balita yang akan menerima baby blessing, diikuti bersama oleh orang tua dari masing-masing anak.

Bhante dalam Dhammadesana-nya mengatakan turut berbahagia atas antusias dari orang tua yang mendaftarkan anaknya di Baby Blessing, hal ini semata-mata adalah bentuk rasa cinta dan kasih sayang dari orang tua kepada anaknya, dimana sejak dini berusaha untuk mengenalkan Dhamma kepada anaknya, dgn harapan dapat tumbuh menjadi anak yang baik dan berbakti.

Seperti disebutkan dalam Dhamma bahwa terdapat tiga jenis anak yaitu 
1. Anak yang berkualitas tinggi dari pada orangtua, artinya sang anak lebih tinggi kualitas keyakinannya kepada Tiratana, lebih tinggi kualitas pelaksanaan silanya, serta lebih tinggi kualitas berdana/kedermawanannya.
2. Anak yang berkualitas sama atau sebanding dengan orangtua, artinya kualitas keyakinan, kemoralan dan kedermawanan sang anak sama dengan orangtuanya.
3. Anak yang berkualitas rendah dari-pada orangtua, artinya kualitas anak tentang keyakinan, kemoralan dan kedermawanan lebih rendah daripada orangtuanya.

Memang perlu dimaklumi bahwasanya anak yang satu berbeda dengan yang lain. Adalah wajar apabila orang tua selalu ingin anaknya lebih berkualitas. Oleh karena itu, sebagai orang tua, mereka melakukan segala hal dengan harapan anaknya dapat menjadi orang yang baik. Tentunya akan lebih baik apabila orang tua dan anak saling mendukung untuk memiliki kualitas batin yang baik.


Pelaksanaan baby blessing ini juga sebagai bentuk dari pemberkahan pernyertaan kebajikan dari orang tua untuk anak agar hidupnya selalu diberkahi dengan ayu, vanno, sukham dan balam., yang artinya umur yang panjang, Kecantikan/ketampanan dengan hidup penuh kesehatan baik, kebahagiaan dan kekuatan.
Sadhu Sadhu Sadhu
Semoga anak-anak selalu berbahagia,

Wihara Amitabha Batam


Text and Posted by: Candy Mudyta





























Saturday 14 May 2016

PEMANDIAN RUPANG BODHISATVA SIDDHARTA GOTAMA 2016




Hari Waisak akan tiba, sebagai peringatan 3 peristiwa penting yang dialami oleh Guru Buddha, yaitu : Kelahiran Bayi Sidharta, Sidharta mencapai ke-Buddha-an, Guru Buddha mencapai Parinibbana.
Umat Buddha Mahayana seluruh dunia kebanyakan memperingati bulan ke 4 tanggal 8, yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 14 Mei 2016 sebagai hari lahirnya Bayi Siddharta.
Langkah yang benar dalam melakukan pembasuhan air ke Rupang. Bodhisatva
Setelah melakukan Pemujaan terhadap Para Buddha (GongFo), para umat di Wihara Amitabha melanjutkan dengan Upacara Pemandian Rupang Sidharta. Upacara ini dilakukan dengan cara membasuh Rupang Bayi Sidharta dengan air bersih yang ditaburi bunga-bunga segar nan indah.
Makna mendalam dari membasuh Rupang Sidharta ini adalah mewakili diri pribadi Umat yang bercita-cita membasuh pikiran, ucapan dan perbuatannya agar senantiasa terjaga/ mawas/ eling/ sadar, seperti Guru Agung Buddha yang telah berhasil sadar sempurna. Upacara pemandian Rupang Bodhisatva Siddharta ini juga mengisyaratkan sebuah penghormatan mendalam sebagai ungkapan terima kasih atas Ajaran/ Dhamma yang masih berjalan dan masih dapat didengarkan, dipahami, dihayati dan diamalkan kepada semua mahluk hidup agar senantiasa bahagia.